Puisi

Sabtu, 30 Mei 2015

Rindu

Tak ingin bertemu dalam diam yang menyatu
Bak angin bertemu awan
Lewatkan saja tanpa tegur sapa, tanpa lengkung bibir wajahmu
Sulit sekali merangkai kata

Haruskah aku menjadi pujangga terlebih dulu?
Agar tiba saatnya jumpa
Tak lagi sunyi
Agar tiba saatnya jumpa
Akan ada kata yang terungkap
Agar tiba saatnya jumpa
Akan ada memoar yang terkenang
Agar tiba saatnya jumpa
Seluruh asa rindu terpendam dapat terlontarkan
Hingga tiada lagi gulana yang dirasa
Hingga tiada lagi nestapa yang dirundung malu diri sendiri

Ah, rindu!
Kadang membuat hati gundah membuncah
Namun kadang amat menggemaskan
Biarkan semua terasa indah pada saatnya
Dilisankan atau tidak, toh tetap..
Asa filantropi ini akan tetap ada
Ab imo pectore

Biarkan rindu itu tersampaikan
Dari doa yang berpilin
Bak takma yang saling temu
Pada satu noktah bersinar
Pada langit dengan purnama berseri elok parasmu

Mungkinkah aku terlampau jauh dari kelayakan aku merasakan ini?
Aku sadar...
Aku masih harus memantaskan diri
Menjadi sosok pribadi yang lebih baik dan produktif
Memciptakan tabiat hasan

Bandung, 29 Mei 2015 9:43:51
Menanti irisan dua lingkaran, akankah ada perpotongan pada dua lingkaran ini? Kapankah titik kuasa mempertemukan kita?
Di tengah lalu lalang pekotaan yang tak henti menderu

Everyday I'm getting better and better -Diana Susyari, Guru Fisika SMAN 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar