Puisi

Rabu, 25 Juni 2014

Harapan Reformasi Negeri Melati

Oleh: Quin Adila


Pagi ini…

Di balik bulir embun

Ku pandang kembang melatiku

Mulai dari akar

Hingga pesona wajah dan aroma

Yang menggugah batinku



Pagi ini pula…

Negeriku ingin reformasi!



Ragam departemen,

Sibuk mengintai rupiah,

Kok malah menghabiskan dollar!

Sedang rakyat pinggiran,

Sibuk demonstrasi dengan birokrasi pemerintah.

Anggota pemberantas,

Kok malah jadi korban pemberantasan?

Bibit bangsa,

Kadang malah sibuk jadi agen penggalau!



Ah, sini! Kemari!

Lihat! Ada yang mempesona

Lihat gerakan yang memukau itu!

Dengar alunan merdu senandung itu!

Hei, perhatikan Orang Sunda berbaju hitam!

Lihat bambu runcing itu!

Dengar komando barisan!

Dengar! Lihat! Hayati!

Itulah ornamen rakyatku!



Tapi, apa rakyat kakap dalam melati

Mencintai ornamen bak garam itu?

Ornamen yang bersahaja

Tapi fungsional dan bermakna

Atau…

Rakyat kakap dalam melati

Harus diajarkan rakyat kakap luar melati?



Lihatlah fajar

Yang bersinar di garis khatulistiwa

Rasakan angin

Yang berbisik beramanat akan masa kini

Lihatlah taburan bintang nan indah

Membentuk rasi

Yang seakan membentuk angan-angan

Dan berkata,

Inilah waktu reformasi negeri melati!



Bandung, 5 Mei 2012

Juara ke-2 FLS2N Kota Bandung 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar