Oleh: Quin Adila
Hai,
kawan…
Ingatkah
dirimu
Bagaimana
pertemuan
Antara
kau dan aku berawal?
Aku
menjawab, “pertemuan apa?”
Bagaimana
perkenalan
Antara
kau dan aku dimulai?
Aku
menjawab, “perkenalan apa?”
Dan
kini..
Ia
mulai menjawab
Seluruh
tanya yang aku lontarkan
Tali
pertemanan antara kita, kawan,
Ia
menjawab
Aku tersentak kaget
Sejenak…
Gerak-gerikku
terenyak
Bibirku
membisu
Tubuhku
terpaku
Bola
mataku terpaku
Memandang
wajahmu, kawan
Air
mata mulai berlinang
Di
pelupuk mataku
Seluruh
asa bercampur jadi satu
Dalam
pelipur lara
Sepuluh
bulan silam…
Pertemuan
antara kau dan aku
Berawal
di ruangan ini
Gerak-gerik
malu
Senyum
segan tersungging
Aku
mulai sadar
Bahwa
t’lah tiba saatnya
Perpisahan
kan tutup pertemuan kita
Tapi,
aku harap…
Ini
adalah awal dari segalanya
Awal
dari buah kesuksesan kita
Mentari
pagi
Muncul
dari cakrawala
Menyinari
wajah-wajah baru
Mimik-mimik
ceria
Membakar
api semangat kita semua
Membahana
di seluruh alam
Terima
kasih, kawan.
(Bandung,
1 Juni 2014)
Puisi
ini dipersembahkan untuk:
Kelas
X IPA 4 (Pasupati #32016)
Terima
kasih atas semua romantika yang telah dijalani bersama
Walaupun
memang tidak genap 12 bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar